Jumat, 05 Juli 2013

Galau? Kebanyakan Berharap?


Ngebahas “galau”? Ketinggalan banget sih -_- Tapi gpp deh buat nenangin hati #eh ;)
Galau itu ada karena kita udah terlalu berharap, ada yang kita harapkan menempati tempat itu
Tiba-tiba keinget kata-kata itu lagi, salah satu poin yang didapat waktu ngobrol sama salah satu senior, dalam suatu perjalanan, hampir satu tahun yang lalu. Bukan tanpa alasan kalimat itu muncul lagi, tapi nggak penting buat ngebahas kenapa kata-kata itu kembali terlintas dipikiran. :p
Galau itu muncul karena keresahan, ada ketakutan. Galau juga muncul karena kita terlalu banyak berprasangka. Ada harapan yang muncul, tapi ada juga kesadaran kenyataan nggak selalu mengikuti kehendak hati. Kurang lebih gitu.
Well, waktu itu obrolan berkonteks ke masalah “pasangan”, sensitif ya. #GalauLagi #GagalPencitraan
Sempat kaget dengar cerita masa lalu senior itu tentang kegagalannya menjaga interaksi dengan lawan jenis. Dari situlah awal poin yang saya ungkap. Beliau bercerita, memang ada perbedaan tentang mengharapkan seseorang diusia yang dini (sebut saja pacaran) dengan mencari seseorang yang memang satu visi.
Beliau bilang, beliau sangat merasakan hal itu. Dan hipotesis beliau semakin kuat ketika melihat temen-temannya yang merupakan aktivis pacaran makin “luntang-luntung” nggak jelas karena galau. Kenapa sih nggak bagus untuk terlalu dini mengharapkan sebuah nama untuk hal itu?
Ketika ada interaksi berlebih (seperti yang saya sebut sebelumnya), ada harapan yang tumbuh, tumbuh khayalan luar biasa yang sebenarnya itu semua muncul dari sebuah kepura-puraan. Kata-kata indah mengalir. Ya, tapi balik lagi, cuma pura-pura, khayalan itu tanpa visi yang jelas. Ketika khayalan itu dibenturkan dengan kenyataan, nggak janji kalo itu semua bakal “baik-baik” aja.

Jangan pernah terpaku dengan sebuah nama atau sosok tertentu, itu juga jadi sumber galau. Kok bisa? Ya karena galau muncul saat kita terlalu berharap sama sesuatu #mBulet
Bayangin kalo harapan berupa sifat, tanpa memasang nama. Mungkin akan lebih baik ;)

Berharap boleh, tapi jangan berlebihan.
Berharaplah mendapat yang terbaik tanpa harus terpaku.

inspirasi: obrolan dengan senior
curhat sahabat
pengalaman *ups

Tidak ada komentar:

Posting Komentar