Ngebahas “galau”? Ketinggalan
banget sih -_- Tapi gpp deh buat nenangin hati #eh ;)
Galau itu ada karena kita udah terlalu berharap, ada yang kita harapkan menempati tempat itu
Tiba-tiba
keinget kata-kata itu lagi, salah satu poin yang didapat waktu ngobrol sama
salah satu senior, dalam suatu perjalanan, hampir satu tahun yang lalu. Bukan
tanpa alasan kalimat itu muncul lagi, tapi nggak penting buat ngebahas kenapa
kata-kata itu kembali terlintas dipikiran. :p
Galau itu
muncul karena keresahan, ada ketakutan. Galau juga muncul karena kita terlalu
banyak berprasangka. Ada harapan yang muncul, tapi ada juga kesadaran kenyataan
nggak selalu mengikuti kehendak hati. Kurang lebih gitu.
Well, waktu itu obrolan berkonteks ke masalah “pasangan”, sensitif ya. #GalauLagi #GagalPencitraan
Sempat kaget dengar cerita masa lalu senior itu tentang kegagalannya menjaga
interaksi dengan lawan jenis. Dari situlah awal poin yang saya ungkap. Beliau
bercerita, memang ada perbedaan tentang mengharapkan seseorang diusia yang dini
(sebut saja pacaran) dengan mencari seseorang yang memang satu visi.
Beliau bilang,
beliau sangat merasakan hal itu. Dan hipotesis beliau semakin kuat ketika
melihat temen-temannya yang merupakan aktivis pacaran makin “luntang-luntung”
nggak jelas karena galau. Kenapa sih nggak bagus untuk terlalu dini
mengharapkan sebuah nama untuk hal itu?
Ketika ada
interaksi berlebih (seperti yang saya sebut sebelumnya), ada harapan yang
tumbuh, tumbuh khayalan luar biasa yang sebenarnya itu semua muncul dari sebuah
kepura-puraan. Kata-kata indah mengalir. Ya, tapi balik lagi, cuma pura-pura,
khayalan itu tanpa visi yang jelas. Ketika khayalan itu dibenturkan dengan
kenyataan, nggak janji kalo itu semua bakal “baik-baik” aja.
Jangan pernah terpaku dengan
sebuah nama atau sosok tertentu, itu juga jadi sumber galau. Kok bisa? Ya
karena galau muncul saat kita terlalu berharap sama sesuatu #mBulet
Bayangin kalo harapan berupa
sifat, tanpa memasang nama. Mungkin akan lebih baik ;)
Berharap boleh, tapi jangan berlebihan.
Berharaplah mendapat yang terbaik tanpa
harus terpaku.
inspirasi: obrolan dengan senior
curhat sahabat
pengalaman *ups
Tidak ada komentar:
Posting Komentar