Jumat, 01 November 2013

Waktu, Interaksi, dan Inspirasi

Setiap hari selalu ada interaksi, adakah inspirasi yang bisa didapat dari interaksi yang terjadi?

Sosok yang menginspirasi nggak melulu harus orang besar. Inspirasi bisa didapat kapan pun dan di mana saja. Dengan kata lain, inspirasi mudah didapat, hanya saja kadang tidak disadari.

Apa yang harus dilakukan ketika inspirasi itu muncul?
Tiap orang memiliki tidakan yang berbeda. Bisa jadi hanya diam atau menuliskan. Mungkin saya ada di antaranya.. pengen nulis tapi kelamaan nunggu waktu yang keliatannya nggak pernah tepat. :(

Ketika kita terinspirasi, tugas kita adalah menyebarkan lagi inpirasi itu..

Dalam setiap waktu terjadi interaksi, dalam setiap interaksi muncul inspirasi. Maka seharusnya, tiap waktu akan dipenuhi inspirasi baru. Sudahkah terjadi? :|

Gagal Konsisten (Lagi)

Konsisten dalam suatu hal kadang memang nggak mudah. Dan itulah yang terjadi pada saya. Yup, terkait blog ini. Udah dari dulu, tapi berapa banyak pemikiran yang sudah saya tulis?

Keledai tak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Katanya sih gitu..

Ini sudah kesekian kali saya gagal menepati janji terkait blog ini. Well, bisa jadi bukti kalo saya bukan keledai, tapi berarti . . . . . . . . .

Kamis, 11 Juli 2013

Setiap Detik Adalah Pertaruhan Nyawa

Apa yang kamu lakukan detik ini? Apa dampaknya nanti?
Apa kontribusi yang telah kau berikan untuk orang sekitarmu?
Sudahkah kau melukiskan lekung bawah di wajah orang tuamu?
Pernahkah tersadar jika tak ada orang yang tau berapa masa hidup yang tersisa?
Ya, tanpa kita sadari, tiap detik kita bertaruh.
Kita tak akan tau apa yang akan terjadi esok, bahkan, beberapa detik setelah ini pun kita tak tau apa yang akan terjadi

Mampukan kita membuat orang lain merasa “kehilangan” karena kontribusi kita?
Ataukah kita hanya meninggalkan duka sesaat dan tak akan pernah dikenang.

Lepasnya sukma dari raga ini adalah kenisbian dalam hidup
Semoga ketika tiba saatnya napas terhenti di saat yang tepat

Perbaiki dirimu selagi mampu..

*tamparan untuk diri

Jumat, 05 Juli 2013

Galau? Kebanyakan Berharap?


Ngebahas “galau”? Ketinggalan banget sih -_- Tapi gpp deh buat nenangin hati #eh ;)
Galau itu ada karena kita udah terlalu berharap, ada yang kita harapkan menempati tempat itu
Tiba-tiba keinget kata-kata itu lagi, salah satu poin yang didapat waktu ngobrol sama salah satu senior, dalam suatu perjalanan, hampir satu tahun yang lalu. Bukan tanpa alasan kalimat itu muncul lagi, tapi nggak penting buat ngebahas kenapa kata-kata itu kembali terlintas dipikiran. :p
Galau itu muncul karena keresahan, ada ketakutan. Galau juga muncul karena kita terlalu banyak berprasangka. Ada harapan yang muncul, tapi ada juga kesadaran kenyataan nggak selalu mengikuti kehendak hati. Kurang lebih gitu.
Well, waktu itu obrolan berkonteks ke masalah “pasangan”, sensitif ya. #GalauLagi #GagalPencitraan
Sempat kaget dengar cerita masa lalu senior itu tentang kegagalannya menjaga interaksi dengan lawan jenis. Dari situlah awal poin yang saya ungkap. Beliau bercerita, memang ada perbedaan tentang mengharapkan seseorang diusia yang dini (sebut saja pacaran) dengan mencari seseorang yang memang satu visi.
Beliau bilang, beliau sangat merasakan hal itu. Dan hipotesis beliau semakin kuat ketika melihat temen-temannya yang merupakan aktivis pacaran makin “luntang-luntung” nggak jelas karena galau. Kenapa sih nggak bagus untuk terlalu dini mengharapkan sebuah nama untuk hal itu?
Ketika ada interaksi berlebih (seperti yang saya sebut sebelumnya), ada harapan yang tumbuh, tumbuh khayalan luar biasa yang sebenarnya itu semua muncul dari sebuah kepura-puraan. Kata-kata indah mengalir. Ya, tapi balik lagi, cuma pura-pura, khayalan itu tanpa visi yang jelas. Ketika khayalan itu dibenturkan dengan kenyataan, nggak janji kalo itu semua bakal “baik-baik” aja.

Jangan pernah terpaku dengan sebuah nama atau sosok tertentu, itu juga jadi sumber galau. Kok bisa? Ya karena galau muncul saat kita terlalu berharap sama sesuatu #mBulet
Bayangin kalo harapan berupa sifat, tanpa memasang nama. Mungkin akan lebih baik ;)

Berharap boleh, tapi jangan berlebihan.
Berharaplah mendapat yang terbaik tanpa harus terpaku.

inspirasi: obrolan dengan senior
curhat sahabat
pengalaman *ups

Kamis, 04 Juli 2013

Bersyukur? Saya (masih) Harus Mempelajarinya

Pernah bersyukur?
Pasti pernah kan? Kebangetan kalo nggak pernah, coba pikir seberapa beruntungnya dirimu.

     Seringkali kita bersyukur setelah melihat suatu realita di depan mata. Untuk bersyukur kita perlu melihat ke “bawah”, kita masih lebih beruntung! Namun, apakah kita harus melih ke bawah dulu baru bisa bersyukur.
     Sekali lagi, harus dikatakan, kita masih beruntung. Kenapa? Setidaknya kita masih bisa bersyukur ketika melihat realita yang tak lebih baik dari yang kita alami. Itu tandanya kita masih mampu mendekteksi dan mengaktifkan rasa syukur kita. Hanya saja kepekaan sinyal bersyukur kita masih harus diperkuat.

Seberapa bisa kita besyukur tanpa harus melihat yang terjadi pada orang lain? Rupanya alarm syukur saya belum terprogram secara otomatis

Rabu, 03 Juli 2013

Tentang Inspirasi

Perkenankan saya bertanya (baik pada diri saya sendiri atau siapapun)

Seberapa banyak orang yang menginspirasi kita?
Siapa saja sosok-sosok itu?
Bagaimana karakteristik mereka?

Saya yakin banyak orang yang mampu menginspirasi kita, disadari atau tidak disadari. Kok bisa sadar atau tidak?
    Inspirasi adalah suatu kata yang menggambarkan dorongan untuk bertindak, bukan melalui kata, melainkan melalui sebuah tindakan yang mampu ‘mengajak’ orang lain juga. Yup, bisa jadi kita bergerak karena melihat orang lain yang telah menapakin jejak tersebut lebih dahulu tetapi kita tidak menganggap orang tersebut sebagai sosok yang menginspirasi. Itulah yang saya maksud inspirator yang tidak kita sadari.
       Lantas, siapa saja yang sebenarnya pantas kita jadikan inspirator? Seorang inspirator tidak harus melulu tentang orang sukses yang jauh di mata dan tak teraih. Inspirator bukan pula sosok yang tak tersentuh. Sosok itu bahkan bisa denga mudah kita dapatkan disekitar kita. Benar, orang terdekat kita. Inspirasi pun bisa muncul dari mereka. Banyak sosok yang mengagumkan yang mendorong kita dengan aksinya.
       Sosok yang memberikan inspirasi adalah orang yang sukses. Bukan sukses dalam arti posisi atau materi, melainkan sukses menghadapi dirinya. Sukses menaklukan tantangan dan keterbatasan dalam hidupnya serta lingkungannya, sukses melampau mimpinya, dan sukses menghebatkan orang lain.
Munculnya kemampuan mengispirasi dalam diri seseorang berawal dari aksi yang memberi kontribusi bagi dirinya dan orang lain. 

Dan akhirnya..
Inspirasi bukan tentang meniru langkah, melainkan mempelajari dan menerapkan nilai perjuangan serta mengombinasikannya dengan hal lanl untuk membangun sesuatu yang lebih baik dibanding dengan yang diterapkan oleh sang inspirator.

3 Juli 2013
17.26
kasattwika

Selasa, 02 Juli 2013

Memungkinkan yang Tidak Mungkin

Pernah nggak sih ngerasa pengen banget ngedapeti sesuatu tapi tiba-tiba kepentok sama pikiran ilmu belum nyampe? Merasa mimpi dan kemampuan belum sebanding. Mungkin itu yang disebut dengan membatasi kemampuan diri. Kalau nggak diimbangi dengan ‘pemaksaan’ diri dan pikiran positif, bakal bahaya.
Banyak hal yang kita pikir nggak mungkin kita lakuin. Tapi bukan nggak mungkin bagi kita buat memungkinkan hal yang kita pikir nggak mungkin. Yang pasti buat memungkinkan yang terlihat nggak mungki ini diperluin kekuatan lain. ;)
Dalam ideku ada beberapa upaya untuk memungkinkan hal yang nggak mungkin.
Setiap tindakan membutuhkan alasan, kuatkan alasan untuk menjadi yang kau inginkan agar semua itu tidak sia-sia. Alasan di sini juga termasuk niat. Seberapa besar keinginan kita untuk mencapai hal yang kita inginkan. Kekuataan alasan dan niat akan sesuatu yang kita kejar bisa menjadi kekuatan lebih untuk memperjuangkan hal yang kita inginkan agar lebih mungkin untuk diraih.
Mungkin atau tidak mungkin juga berkaitan dengan kemampuan dan apa yang kita targetkan. Yang harus diingat tentang target dan kemampuan adalah jangan membuat impian berdasarkan kemampuan, buatlah kemampuan yang layak untuk mencapai impian yang luar biasa. Buat punya kemampuan memang bukan hal yang mudah. Segala sesuatu butuh pengorbanan, begitu pula untuk memiliki kemampuan, seberapa besar pengorbanan cukup berbanding lurus dengan ketercapaian kemampuan dan impian.
Keyakinan dan pemantapan diri juga penting. Coba deh pikir, kalo nggak yakin sama diri sendiri, gimana orang lain mau yakin? Rada mbulet, tapi keyakinan ini juga berhubungan sama kemampuan. Semakin mampu seseorang dalam menghadapi suatu hal, tentu keyakinannya lebih kuat. Tetapi, beda kasus kalo buat orang yang terlalu bergantung sama keberuntungan.
Manusia bisa memprediksi, tapi segala sesuatu yang terjadi tentu atas kuasa-Nya. Segala sesuatu akan mungkin atas kehendak-Nya. Yang penting tetap percaya akan kuasa-Nya dan hikmah yang tak mudah terterka oleh manusia.
Balik lagi ke sisi manusia dengan usahanya, salah satu cara menyelesaikan ketidakmampuan yang membatasi diri dan memunculkan rasa ketidakmungkinan mencapai target adalah meningkatkan kemampuan. Tapi kalau tetep ngotot dan nggak mau ningkatin kemampuan, ada saran yang lebih baik: berhentilah bermimpi, biarkan hidupmu tak bertujuan. :p



2.24 am
6 Juli 2012
(hampir setahun | membuka kembali file lama)

Sebuah Perjalanan (?)

Libur semester memang udah mulai, tapi masih aja terdapar di rantau karena beberapa urusan. Rasanya butuh banyak waktu untuk mengembalikan jiwa yang entah melayang ke mana. Satu semester kemarin, kehidupan sebagai mahasiswa sangat kental dan terasa sedikit membosankan. Bolak-balik kampus kosan dan berkutat dengan laporan. Rasanya banyak waktu yang tersita. Mungkin juga merasa waktu tersita karena belum berhasil menerapkan rencana indah pembagian waktu. Yang jelas, kehidupan kampus kosan itu sangat membosankan.

Rasanya udah lama banget nggak jalan-jalan, pergi ke suatu tempat dan melihat realita yang ada. Udah lama banget nggak dapet pelajaran secara langsung dari apa yang dilihat. Ya aktivitas yang cukup aku rindukan. Sejak kecil aku cukup terbiasa melihat sisi lain kehidupan (atau kehidupan yang tidak aku jalani) saat aku berpergian.

Aku bukan tipe orang yang komunikatif yang dengan mudah membangun suatu perbincangan yang hangat dengan orang yang baru aku temui, tetapi orang tuaku adalah orang yang cukup mudah bersosialisasi. Di saat berpergian, tak jarang orang tuaku berbincang dengan orang yang ditemui, tentu saja aku mendengarkannya.

Banyak hal yang bisa aku pelajari dari mendengarkan pembicaraan seperti itu. Aku bisa belajar lebih bersyukur atas kehidupanku yang tidak sempurna tapi cukup mengagumkan untukku. Aku bisa melihat realita dan merasakan apa yang oranglain rasakan, menumbuhkan rasa empati, mencoba memikirkan solusi atas suatu kesulitan (walau tidak terungkap).

Pembelajaran saat berada diperjalanan tidak hanya didapatkan dari suara. Selain melalui perbincangan, tak jarang aku mendapat suatu pembelajaran melalui gambaran. Melihat orang yang berada di sekeliling tempatku berada dan memperhatikan apa yang dilakukannya. Secara nyata dapat terlihat suatu perjuangan, pengorbanan, kasih sayang, dan bebagai hal yang mampu menjadi cambuk bagi diri untuk terus memperbaiki diri.

Memang tidak harus melakukan perjalanan khusus untuk mendapatkan hal itu. Sederhananya, saat berjalan dari kos ke kampus, hal itu sebenarnya bisa diperoleh. Mungkin aku yang sedikit jenuh dengan situasi ini sehingga ingin mendapatkan pelajaran dalam perjalanan dengan situasi yang berbeda.

6 Juli 2012
1.28 am
(hampir satu  tahun yang lalu)

Selasa, 25 Juni 2013

mencoba berbagi lagi?

*bersihin sawang*

ternyata setahun lebih nggak buka blog ini. Apa kabar?
Apa kabar dengan blog dan rencana nulis? -___-
Baiklah, setelah ujian sepertinya benar-benar harus menata hidup lagi, eh, menata dan mengisi blog ini..

Banyak banget cerita yang nggak perlu diceritain :')